Lombok Timur, 31 Agustus 2024 – Desa Aik Prapa, Kecamatan Aikmel, Lombok Timur, baru-baru ini menjadi pusat perhatian dalam upaya mengintegrasikan teknologi digital ke dalam pendidikan dan pengembangan desa. Acara diskusi yang digelar pada tanggal 31 Agustus 2024 ini diprakarsai oleh mahasiswa STKIP dan STIE Hamzar, dua institusi pendidikan terkemuka di kawasan tersebut. Diskusi ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana teknologi digital dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan mendukung kemajuan desa.
Diskusi ini mengundang berbagai pihak termasuk pelaku santri, mahasiswa, dan masyarakat umum. Namun, yang paling mencuri perhatian adalah kehadiran CEO BDP Lombok ( Bang One & Bang Rudy), seorang motivator berpengalaman yang diundang sebagai pemateri utama. Keberadaan BDP memberikan dorongan semangat dan inspirasi bagi semua peserta yang hadir.
Pengenalan Acara
Acara ini dimulai pada pagi hari dengan sambutan dari perwakilan mahasiswa STKIP dan STIE Hamzar, yang menjelaskan tujuan dan harapan dari diskusi ini. Kegiatan ini bertujuan untuk membuka wawasan masyarakat tentang manfaat teknologi digital dalam pendidikan dan pengembangan desa, serta menjalin kerjasama antara akademisi dan masyarakat lokal.
Materi Diskusi
Diskusi diawali dengan pemaparan dari Bang Rudy dan Bang One yang membahas berbagai aspek pemanfaatan teknologi digital. Para CEO BDP Lombok menggarisbawahi pentingnya digitalisasi dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses belajar mengajar. Menurutnya, teknologi digital tidak hanya dapat mempermudah akses informasi tetapi juga memberikan peluang baru dalam metode pembelajaran yang lebih interaktif dan menyenangkan.
Founder BDP Lombok juga menekankan perlunya infrastruktur yang memadai untuk mendukung pemanfaatan teknologi, seperti akses internet yang stabil dan perangkat digital yang memadai. Ia mengingatkan peserta tentang pentingnya pelatihan dan pendidikan tambahan untuk memaksimalkan penggunaan teknologi dalam konteks pendidikan.
Dampak Terhadap Pendidikan
Dalam sesi diskusi, para peserta mengungkapkan kekhawatiran dan harapan mereka mengenai implementasi teknologi digital. Beberapa santri dan mahasiswa menyatakan bahwa mereka merasa teknologi digital dapat memberikan akses yang lebih luas ke materi pendidikan yang berkualitas. Misalnya, akses ke e-book, video pembelajaran, dan platform pendidikan online dapat menjadi tambahan yang berharga bagi kurikulum yang ada.
Namun, beberapa peserta juga mengkhawatirkan tantangan yang mungkin muncul, seperti kesenjangan digital antara mereka yang memiliki akses teknologi dan yang tidak. Bang Rudy dan bang One memberikan tanggapan positif terhadap kekhawatiran tersebut, dengan mengusulkan solusi berupa pelatihan teknologi untuk guru dan santri, serta program bantuan untuk penyediaan perangkat digital bagi mereka yang membutuhkan.
Peran Teknologi dalam Pengembangan Desa
Bang One juga mengungkapkan bahwa teknologi digital tidak hanya bermanfaat untuk pendidikan tetapi juga dapat digunakan untuk pengembangan ekonomi desa. Dengan memanfaatkan platform digital, desa dapat mengembangkan sistem pemasaran online untuk produk lokal, mempermudah akses ke informasi pasar, serta meningkatkan konektivitas antara petani dan konsumen.
Diskusi ini juga membahas bagaimana teknologi dapat digunakan untuk meningkatkan pelayanan publik dan administrasi desa. Misalnya, penggunaan aplikasi manajemen data untuk pengelolaan anggaran desa atau sistem informasi geografis (SIG) untuk perencanaan pembangunan. Bang Rudy dan bang One menekankan bahwa teknologi dapat membantu desa dalam merencanakan dan melaksanakan proyek pembangunan secara lebih efisien dan transparan.
Inspirasi dan Motivasi
Salah satu momen yang paling berkesan dalam acara ini adalah sesi motivasi yang dibawakan oleh Bang Rudy dan Bang One. Ia mengajak para peserta untuk tidak hanya melihat teknologi sebagai alat, tetapi juga sebagai kesempatan untuk berinovasi dan berkreasi. Bang Rudy menceritakan kisah-kisah inspiratif tentang individu dan komunitas yang telah berhasil mengubah hidup mereka melalui pemanfaatan teknologi digital. Peserta merasa terinspirasi dan bersemangat untuk menerapkan ide-ide yang dibagikan dalam konteks mereka sendiri.
Diskusi ini ditutup dengan sesi tanya jawab dan perumusan langkah-langkah konkret untuk implementasi teknologi digital di Desa Aik Prapa. Peserta sepakat untuk membentuk kelompok kerja yang akan fokus pada pengembangan program-program teknologi di desa mereka. Mahasiswa STKIP dan STIE Hamzar berkomitmen untuk terus mendukung dan memfasilitasi inisiatif-inisiatif ini, serta memastikan bahwa teknologi digital dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi pendidikan dan pengembangan desa.
Acara ini menjadi contoh yang inspiratif tentang bagaimana kolaborasi antara akademisi dan masyarakat dapat menghasilkan solusi inovatif untuk tantangan lokal. Desa Aik Prapa kini memiliki panduan dan semangat baru untuk menghadapi masa depan dengan pemanfaatan teknologi digital yang lebih baik.
Social Plugin